Home » » Warga tetap Tuntut Keluar dari Bengkayang

Warga tetap Tuntut Keluar dari Bengkayang



Ratusan Warga Serbu Kantor Camat

Singkawang –  sekitar 500 warga Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan akan berunjuk rasa ke Kantor Camat Sungai Raya. Mereka menuntut keluar dari teritori Kabupaten Bengkayang.

demo warga menuntut agar sungai raya pisah dari 
bengkayang
“Besok (hari ini, red) sekitar 500 warga Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan akan berorasi di Kantor Camat Sungai Raya menuntut keluar dari Kabupaten Bengkayang,” kata Feri Fadli, warga Sungai Raya saat bertandang ke Kantor Biro Equator Singkawang, kemarin (12/2) sore.
Mereka sudah tidak berselera lagi gabung dengan Bengkayang dan berniat masuk ke Kota Singkawang atau Kabupaten Pontianak. Feri kecewa, pernyataan pejabat penting Kabupaten Bengkayang dalam menanggapi aspirasi masyarakat sangat melukai masyarakat Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan. “Bukan menyejukkan suasana, malah memprovokasi masyarakat untuk beraksi,” sesalnya.
Pejabat yang dimaksud, Bupati Suryadman Gidot, yang memerintahkan camat untuk mempermudah proses perpindahan masyarakat Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan. Bahkan orang nomor satu di Bengkayang ini mengimbau seluruh warga untuk pindah.
Feri menilai, sebenarnya tidak pantas seorang bupati yang terhormat mengusir masyarakat Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan. “Apabila kami pergi meninggalkan Kabupaten Bengkayang hanya membawa diri pribadi kami, itu tidak masalah. Tetapi kami pergi harus membawa tanah dan harta warisan leluhur kami, pindah atau bergabung ke Kota Singkawang atau Kabupaten Pontianak. Itu merupakan harga mati untuk masyarakat Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan,” tegasnya.
Pejabat Bengkayang lainnya yang dinilai memprovokasi warga yakni Ketua Komisi A DPRD Bengkayang Yacobus Sitolin, yang menyebutkan bahwa aksi baliho dan spanduk di sepanjang Jalan Tanjung Gundul sampai Sungai Duri hanya ulah segelintir orang dan sebagai upaya memprovokasi.
“Pada dasarnya, keinginan untuk menolak penggabungan kecamatan eks Sungai Raya adalah murni dari hati nurani seluruh masyarakat Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan. Kecuali segelintir orang yang mempunyai kepentingan pada Pemkab Bengkayang,” kata Feri.
Terkait dukungan seluruh masyarakat Sungai Raya dan Sungai Kepulauan ini, Feri mengaku siap untuk dilakukan survei lapangan atau polling. “Kami yakin 99,99 persen masyarakat Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan menolak bergabung dengan Kabupaten Bengkayang,” katanya.
Sejarah digabungnya eks Kecamatan Sungai Raya ke Kabupaten Bengkayang didasarkan pada UU 10/1999 tentang Kabupaten Bengkayang. “Kami nilai itu cacat hukum serta tidak sesuai dengan hakikat dari pemekaran suatu wilayah atau kabupaten,” jelas Feri.
Penggabungan eks Kecamatan Sungai Raya juga tidak melalui musyawarah dan aspirasi dari masyarakat bawah, yakni masyarakat Sungai Raya itu sendiri. “Selama hal ini tidak diluruskan, akan menjadi duri dalam daging bagi Kabupaten Bengkayang. Dengungan untuk menolak digabungkannya eks Kecamatan Sungai ke Kabupaten Bengkayang akan terus terjadi sampai anak cucu kami dan ini merupakan harga mati,” tegas Feri.
Sebelumnya, dikonfirmasi Equator, Bupati Gidot tidak mempermasalahkan apa yang ingin disampaikan masyarakatnya. Namun hendaknya disampaikan dengan cara yang lebih santun.
“Kita memang tidak mau mempolemik masalah yang sudah saya tegaskan dari awal, bahwa jangan lakukan aksi coret-coret atau menulis di jalan-jalan atau tempat umum,” katanya.
Dia menambahkan, “Sekiranya ada sesuatu yang dinilai kurang dalam pelayanan disampaikan dengan cara-cara yang lebih santun dan kita siap kok,” ujarnya. (dik)

0 comments:

Post a Comment

Sudahkah Anda Sholat !!!

Karimunting. Powered by Blogger.